Sabtu, 24 September 2016

GEOLOGI DAN BUMI

 

geologi dan bumi.
Sejarah geologi Bumi meliputi peristiwa besar yang terjadi di Bumi pada masa lalu sesuai dengan skala waktu geologi, sistem pengukuran kronologis berdasarkan penelitian terhadap lapisan batuan planet (stratigrafi). Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu akibat akresi nebula surya, massa berbentuk cakram debu dan gas yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan matahari, yang juga menciptakan seluruh Tata Surya.
Permukaan Bumi pada awalnya meleleh akibat aktivitas vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda langit lainnya. Pada akhirnya, lapisan luar planet ini mendingin dan mengeras, yang kemudian membentuk kerak padat setelah uap air mulai terkumpul di atmosfer. Bulan terbentuk tak lama setelah pembentukan Bumi, diduga akibat terjadinya tabrakan antara benda langit seukuran Mars dengan Bumi, yang menyebabkan beberapa massa benda langit ini menyatu dengan Bumi dan secara signifikan mengubah komposisi internal Bumi. Akibat tabrakan ini, sebagian materi Bumi terlepas ke luar angkasa, yang pada akhirnya membentuk Bulan. Pelepasan gas dan aktivitas vulkanis menciptakan atmosfer primordial. Kondensasi uap air, dipadukan dengan es yang berasal dari komet dan asteroid, menciptakan lautan.[1]
Permukaan Bumi terus mengalami proses pembentukan kembali selama ratusan juta tahun. Akibatnya, benua terbentuk dan terbelah berulang kali. Benua bergerak di seluruh permukaan Bumi dan bergabung untuk membentuk superbenua. Sekitar 750 juta tahun silam, superbenua paling awal yang diketahui, Rodinia, mulai terpisah. Benua yang terpisah ini kemudian membentuk Pannotia, 600 juta tahun silam, dan pada akhirnya membentuk Pangaea, yang kemudian terpisah lagi 180 juta tahun silam.[2]
Zaman es dimulai sekitar 40 juta tahun silam, dan kemudian mencapai puncaknya pada akhir Pliosen. Wilayah kutub telah mengalami siklus glasiasi dan pencairan es berulang kali, yang berulang setiap 40.000-100.000 tahun. Periode glasial terakhir pada zaman es berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu.[3]



Geologi (berasal dari Yunani: γη- [ge-, "bumi"] dan λογος [logos, "kata", "alasan"])[1][2] adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.

Orang yang mempelajari geologi disebut geolog. Mereka telah membantu dalam menentukan umur bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 miliar (4.5x109) tahun, dan juga menemukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah cair (astenosfer) melalui proses yang sering disebut tektonik lempeng. Geolog membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, dan uranium, serta mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat, batuapung, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.
Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang planet lainnya dalam tata surya (solar sistem). Namun istilah khusus lainnya seperti selenology (pelajaran tentang bulan), areologi (pelajaran tentang planet Mars), dll, juga dipakai.
Kata "geologi" pertama kali digunakan oleh Jean-André Deluc pada tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang baku oleh Horace-Bénédict de Saussure pada tahun 1779.

Proses yang terjadi di dalam bumi disebut proses internal. Proses internal menyebabkan pembentukan pegunungan, gempabumi, erupsi gunungapi. Perencana bangunan, insinyur, dan perencana kota harus berkonsultasi dengan ahli geologi.
Proses permukaan adalah semua proses yang membentuk atau memahat permukaan bumi. Sebagian besar proses permukaan disebabkan oleh air meskipun angin, es, dan gravitasi juga memiliki peran yang signifikan.

Teori Katastropisme
Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh adanya bencana alam. Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 – 1832 ), seorang ahli Paleontologi atau ilmu fosil. Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi. Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang berbeda tersebut mewakili zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana.

  Teori Uniformitarianisme
Teori uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell ( 1797 – 1875 ). Paham ini menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu. Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori uniformitarianisme memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi tidak dapat menjelaskan kejadian terbentuknya spesies.

  
Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).  Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam.  Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.  Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.  Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.


Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.  Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km, mencakup sekitar 80% total isi bumi, dan merupakan lapisan batuan padat.  Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
material penyusun bumi.

  A.      ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km.  Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.  Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
B.  HIDROSFER
 Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.  Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.
C.  LITHOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.  Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.  Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km.  Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan.  Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.  Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.  Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi.  Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1.    Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.  Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.     Kerak benua, kerak bumi paling tebal yang berada di bawah benua dengan ketebalan 30-40 km dan ketebalan maksimum 70 km. Umurnya lebih tua dari kerak samudra dengan batuan berumur 3,8 miliar tahun. Tersusun atas batuan induk dan terbagi atas dua lapisan, dengan bagian atas dari batuan granit dan bagian bawah dari batuan basal dan diorit. Berat jenis sekitar 2,7 gram/cm3.
b.    Kerak samudera, berada di bawah samudra dengan ketebalan sekitar 6-11 km. Umurnya sangat muda dibanding kerak benua dengan umur tidak lebih dari 200 juta tahun. Material pembentuk sebagian besar batuan basal, yang berwarna gelap, halus, berpasir, dan lebih berat. Kerak samudra terbentuk dari lava sangat cair yang mendingin cepat. Berat jenisnya sekitar 3 gram/cm3.

2.    Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
  
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.  Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
D.    Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.  Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.


skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
geologic time scale
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.




 referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_geologi_Bumi 
https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi
http://geophysicsspace.blogspot.co.id/2016/07/geologi-dan-bumi.html
https://annafimuja.wordpress.com/2014/02/02/teori-teori-evolusi/
https://saumiamrani.wordpress.com/2011/05/13/struktur-lapisan-bumi-dan-material-pembentuknya/

1 komentar:

  1. Iron Dome Iron Dome – T-Shirt Designs
    T-Shirts designed and sold by T-Shirts for titanium ore their titanium helix earrings Iron Dome Iron Dome polished titanium Designs. You can browse our titanium vs stainless steel apple watch selection of Iron Dome microtouch trimmer designs from a wide

    BalasHapus